Memoar :
Kepada Mizanina
Adlini
oleh : Ismi Raudha (Qothrunnada)
Kala
mentari mencumbu pagi, hangatnya meliputi jejakjejak manis para pejuang ilmu
Di sini
kita menjumpai kalbu itu
Awal
kisah yang terpahat pada ranting-ranting perdu
mozaikmozaik
hidup terangkai menjadi kidung asa
lalu kau
pun serupa kertas yang ku gurat dengan warna-warni hidup
dan
kupetik indah itu pada kuntum mawar hatimu
yang
tiada sebilah prasangka sebab putih tak bernoda
Maka
hidup beroleh terjal, tak luput gores perih nan luka
dan lagi
kau serupa cawan yang ku hirup madu penawar
kala
itu, sempatku pada waktu untuk berdiam diri
Ah!
senyum mu tak terhitung sebab kau sahabat sejati