Sabtu, 18 Februari 2012


Memoar :
Kepada Mizanina Adlini
oleh : Ismi Raudha (Qothrunnada)
Kala mentari mencumbu pagi, hangatnya meliputi jejakjejak manis para pejuang ilmu
Di sini kita menjumpai kalbu itu
Awal kisah yang terpahat pada ranting-ranting perdu
mozaikmozaik hidup terangkai menjadi kidung  asa
lalu kau pun serupa kertas yang ku gurat dengan warna-warni hidup
dan kupetik indah itu pada kuntum mawar hatimu
yang tiada sebilah prasangka sebab putih tak bernoda

Maka hidup beroleh terjal, tak luput gores perih nan luka
dan lagi kau serupa cawan yang ku hirup madu penawar
kala itu, sempatku pada waktu untuk berdiam diri
Ah! senyum mu tak terhitung sebab kau sahabat sejati




2 komentar:

  1. wewhh, pilihan katanya gak tahan kita
    (gak gue bgt)


    two thumbs up dahhh :)

    BalasHapus
  2. syukron k...
    hanya sebuah hadiah sederhana untuk seorang sahabat :)

    BalasHapus